Dahulu kedelai sering dicap sebagai makanan murahan. Kalau ada orang makan kedelai rebus dianggap orang desa atau katro. Tapi tahukah bila biji kedelai (Glycine max)di antara jenis kacang-kacangan yang lain, kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat paling baik. Meski bentuknya kecil, kedelai bisa diolah menjadi beragam produk makanan tradisional seperti: tahu, tempe, kecap, tauco, kembang tahu, oncom, tempe gembus.
Selain tempe dan tahu, biji kedelai pun bisa diolah menjadi minuman kesehatan susu yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Di negeri Cina, sejakabad II sebelum Masehi, biji kedelai telah diolah menjadi susu yang komposisinya hampir sama dengan susu sapi. Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi susu asam. Kalau susu asam yang dibuat dari susu sapi disebut yoghurt, maka susu asam dari susu kedelai dinamakan soyghurt. Di Indonesia, sekarang susu kedelai mudah ditemukan di berbagai toko swalayan, dikemas dalam plastik, botol, hingga karton. Susu kedelai juga banyak dijual keliling di kompleks perumahan.
Seiring kemajuan di bidang teknologi, kedelai menjadi bahan yang digunakan di dunia kedokteran. Lesitin dalam minyak kedelai, misalnya, dibuat menjadi infus untuk terapi penyakit jantung koroner. Protein kedelai yang banyak mengandung asam amino lisin juga dapat membantu menjaga kesehatan ginjal, jantung, diabetes, rematik, anemia, pengeroposan tulang, hipertensi, diare, hepatitis dan perawatan kulit. Bahkan melalui proses berbeda-beda, kedelai bisa diolah menjadi salah satu bahan baku makanan bayi, minyak, lesitin, bahkan daging tiruan yang banyak digunakan restoran sebagai menu untuk vegetarian.
Teks anak: Meski biji kedelai bentuknya kecil sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia

No comments:
Post a Comment