Untuk berbicara di muka umum diperlukan teknik-teknik tertentu yang harus dipahami. Bukan hanya teknik saat berbicara saja yang sangat penting, tapi persiapannya sendiri merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan.
Teknik mempersiapkan pidato
1. Menentukan tujuan. Biasanya dinyatakan dalam tema atau judul pidato.
2. Memahami pendengar. Apakah hadirinnya anak-anak atau Dewasa, laki-laki atau pertempuan,
bagaimana tingkat pendidkannya, pendidikannya, lingkungan masyarakatnya, jenis forumnya,
bagaimana tanggapannya dan lain sebagainya.
3. Menyusun pidato dengan baik. Bilamana perlu dibuatkan naskah dengan didukung referensi yang
sesuai.
4. Berlatih. Berlatih dengan serius, baik materi, vokal, bahasa, gaya, intonasi dan lain sebagainya.
5. Persiapan. Mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, terutama rasa percaya diri. Menghadiri
forum sebelum acara dimulai.
Teknik mempersiapkan pidato
1. Menentukan tujuan. Biasanya dinyatakan dalam tema atau judul pidato.
2. Memahami pendengar. Apakah hadirinnya anak-anak atau Dewasa, laki-laki atau pertempuan,
bagaimana tingkat pendidkannya, pendidikannya, lingkungan masyarakatnya, jenis forumnya,
bagaimana tanggapannya dan lain sebagainya.
3. Menyusun pidato dengan baik. Bilamana perlu dibuatkan naskah dengan didukung referensi yang
sesuai.
4. Berlatih. Berlatih dengan serius, baik materi, vokal, bahasa, gaya, intonasi dan lain sebagainya.
5. Persiapan. Mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, terutama rasa percaya diri. Menghadiri
forum sebelum acara dimulai.
SUSUNAN PEMBICARAN
Menyusun pembicaraan di muka umum agar dapat menjelaskan permasalahan dan memuaskan pendengar memerlukan keterampilan tersendiri. Secara umum, susunan pidato khususnya dalam acara resmi memiliki sistimatika sebagai berikut:
Pembukaan.
Islam mengajarkan agar pembicaraan kita bermanfaat dan mendapat rahmat Allah. Untuk itu pidato yang baik perlu dimulai dengan salam, memuji Allah, bersyahadat dan bershalawat kepada Rasulullah. Untuk membuka pembicaraan, disampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan berbicara yang diberikan, memperkenalkan diri dan menyampaikan secara ringkas pokok-pokok pembicaraan yang akan dibahas. Maksud dari pembukaan adalah untuk mengajak para hadirin memperhatikan pembicaraan dan mempersiapkan mereka untuk berkonsentrasi pada masalah yang akan disampaikan.
Isi bahasan
Menyusun pembicaraan di muka umum agar dapat menjelaskan permasalahan dan memuaskan pendengar memerlukan keterampilan tersendiri. Secara umum, susunan pidato khususnya dalam acara resmi memiliki sistimatika sebagai berikut:
Pembukaan.
Islam mengajarkan agar pembicaraan kita bermanfaat dan mendapat rahmat Allah. Untuk itu pidato yang baik perlu dimulai dengan salam, memuji Allah, bersyahadat dan bershalawat kepada Rasulullah. Untuk membuka pembicaraan, disampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan berbicara yang diberikan, memperkenalkan diri dan menyampaikan secara ringkas pokok-pokok pembicaraan yang akan dibahas. Maksud dari pembukaan adalah untuk mengajak para hadirin memperhatikan pembicaraan dan mempersiapkan mereka untuk berkonsentrasi pada masalah yang akan disampaikan.
Isi bahasan
Sebagai inti dari berbicara di muka umum atau berpidato, isi bahasan harus:
1. Disampaikan dengan jelas, sistimatis dan menggunakan bahasa efektif.
2. Memiliki kerangka pembicaraan yang urut dan dapat dimengerti oleh pendengar.
3. Membahas tema dengan disertai alasan-alasan yang kuat serta didukung informasi, fakta, data dan
analisa yang logis.
Pada prinsipnya, seseorang yang berbicara di muka umum harus menyampaikan pokok-pokok bahasan dengan bahasa yang tepat dan ulasan yang memikat; jelas apa yang dia maksudkan, argumentatif dan dapat dimengerti para pendengarnya.
Penutup.
Merupakan rangkuman dan kesimpulan pembicaraan yang telah disampaikan. Menjadi klimaks dari pidato, sehingga memberi kesan yang kuat pada hadirin. Bilamana perlu disertai do’a dan harapan. Setelah itu diakhiri dengan permohonan ma’af bila ada kekhilafan dan ditutup dengan salam.
Haris Reggy -Dari beragam sumber
1. Disampaikan dengan jelas, sistimatis dan menggunakan bahasa efektif.
2. Memiliki kerangka pembicaraan yang urut dan dapat dimengerti oleh pendengar.
3. Membahas tema dengan disertai alasan-alasan yang kuat serta didukung informasi, fakta, data dan
analisa yang logis.
Pada prinsipnya, seseorang yang berbicara di muka umum harus menyampaikan pokok-pokok bahasan dengan bahasa yang tepat dan ulasan yang memikat; jelas apa yang dia maksudkan, argumentatif dan dapat dimengerti para pendengarnya.
Penutup.
Merupakan rangkuman dan kesimpulan pembicaraan yang telah disampaikan. Menjadi klimaks dari pidato, sehingga memberi kesan yang kuat pada hadirin. Bilamana perlu disertai do’a dan harapan. Setelah itu diakhiri dengan permohonan ma’af bila ada kekhilafan dan ditutup dengan salam.
Haris Reggy -Dari beragam sumber

No comments:
Post a Comment