Tuesday, 27 August 2019

Public Speaking






Berbicara di muka umum bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Namun bukan pula hal yang teramat sulit untuk dipelajari. Untuk dapat berbicara di muka umum dengan baik, membutuhkan kesiapan mental dan memerlukan keterampilan dalam penggunaan kata-kata, bahasa, logat, mimik wajah, peralatan dan penguasaan materi. Tapi sejak kapan Public Speaking itu hadir? 

Public speaking atau berbicara di muka umum sudah sangat tua usianya. Para Rasul menyampaikan risalah kenabian kepada umatnya melalui media ini. Demikian pula, Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallammenggunakannya untuk berda’wah menyampaikan wahyu Allah maupun pesan-pesan agama yang lain. Dari dulu sampai sekarang public speaking masih menjadi salah satu bagian kebudayaan umat manusia yang cukup dominan dalam menyampaikan informasi, menjelaskan ide-ide, menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Public speakingatau sering disebut dengan pidato adalah ucapan yang tersusun baik dan ditujukan kepada orang banyak. Kepandaian berbidato sering disebut dengan rhetorika atau oratori,sedang orangnya disebut dengan rhetoratau orator. Berpidato merupakan seni percakapan yang didukung dengan penggunaan bahasa yang baik dan wawasan keilmuan yang luas.

JENIS DAN METODE 

Public speaking merupakan bagian kehidupan sosial umat manusia. Mereka saling berkomunikasi satu sama lain dalam suatu kesempatan atau forum-forum tertentu. Ada beberapa jenis public speaking yang kita kenal di antaranya adalah:

1.  Khotbah. Berbicara di muka umum khususnya untuk tujuan penyampaian pesan-pesan agama.
2. Propaganda. Berbicara di muka umum untuk menyampaikan ide dengan upaya keras meyakinkan pendengar.
3.  Kampanye. Berbicara di muka umum untuk kelompok tertentu (partai) dengan mempengaruhi massa.
4.  Penerangan. Berbicara di muka umum untuk menerangkan sesuatu, misalnya program, 
     permasalahan, pembangunan dan lain sebagainya.
5.  Agitasi. Berbicara di muka umum dengan tujuan untuk membakar semangat massa.
6.  Orasi ilmiah. Berbicara di muka umum, khususnya untuk masyarakat ilmiah, yang dilakukan 
      oleh seorang ahli dengan menggunakan bahasa teoritis, ilmiah dan rasional.
7.  Reportase. Berbicara di muka umum untuk menyampaikan laporan tentang sesuatu kejadian secara terbuka.


Sebagai pedoman, ada baiknya memperhatikan metode public speaking sebagai berikut:

1.    Metode langsung. Disebut dengan metode impromptu, yaitu berpidato secara langsung dengan mengandalkan kemampuan, kemahiran dan wawasan ilmu. Dilakukan tanpa persiapan yang memadai.
2.    Metode naskah. Berbicara di muka umum dengan bantuan naskah atau teks tertulis yang telah dipersiapkan. Dapat kita jumpai dalam pidato kenegaraan, siaran televisi atau acara-acara resmi.
3.    Metode hafalan. Berpidato dengan menghafal naskah atau teks yang telah dipersiapkan, khususnya dalam penggunaan bahasa.
4.    Metode variatif. Menggabungkan ketiga metode sebelumnya. Dilakukan secara langsung dengan memperhatikan urut-urutan pembicaraan dan didukung persiapan naskah atau kerangka pidato. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang dipilih relatif bebas, namun isi pembicaraan berorientasi pada naskah.

Haris Reggy (Dari beragam sumber)


No comments:

Post a Comment